Sabtu, 14 September 2013

Ekonomi Islam Sebagai Solusi Perekonomian Kontemporer

Kebahagiaan dan kesejahteraan merupakan tujuan dari setiap kehidupan manusia.berbagai cara dilakukan untuk mencapai suatu hal tersebut.[1]salah satu paradigma  adalah tolak ukur ekonomi,dan demi tercapainya dalam bidang ini mengacu pada berbagai pemikiran.sistem ekonomi kapitalis setiap pemikiran yang menjadi acuan ini berangkat dari worldview dan kemudian menjelma menjadi sumber kebenaran peradaban yang lahir dari paham sekuler.Sedangkan dalam Islam,pemikiran ekonomi berkaitan erat dengan struktur metafisika dasar Islam yang telah terformulasikan sejalan dengan wahyu,hadith,akal, pengalaman dan intuisi.Ini berarti bahwa ilmu ekonomi dalam islam merupakan produk dari pemahama(tafaqquh) terhadap wahyu yang memiliki konsep-konsep yang  universal ,permanen,dinamis.
Sehubungan dengan masalah ini,berikut akan dibahas secara singkat perbedaan maupun perbandingan Sistem ekonomi kapitalis,dan Ekonomi Islam.Ekonomi Kapitalis tidak diragukan lagi paling dominan di dunia saat ini.sedangkan Ekonomi Islam baik sebagai ilmu maupun sistem,kini telah memasuki kategori sebagai sebuah paradigma baru.hal ini dibuktikan pula dengan semakin maraknya diskusi tentang ekonomi Islam di Universitas,baik di barat maupun di negara-negara islam sendiri.dan Ekonomi Islam sudah menampakkan kehadirannya dengan munculnya berbagai lembaga keuangan Islam.
Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang berasaskan kepentingan pribadi, dimana nilai produksi dan konsumsi semata-mata untuk menggaet profit. Sistem kapitalisme sama sekali tidak mengindahkan kesejahteraan sosial, kepentingan bersama, kepemilikan bersama ataupun yang semacamnya. Asas kapitalisme adalah kepuasan sepihak, alias setiap keuntungan adalah milik pribadi.
Karakteristik Sistem Ekonomi Kapitalis
·      Pertama:Kebebasan memiliki harta secara perorangan.
·      Kedua: persaingan bebas: Persaingan bisa terjadi antar produsen dalam menghasilkan produk,persaingan bisa terjadi antar penyalur produk.
·      Ketiga: kebebasan penuh: Kapitalisme identik dengan kebebasan (liberalisme/laissez faire),yang dianggap sebagai iklim yang paling sesuai dengan sendi kapitalisme.
·      Keempat:mementingkian diri sendiri
·      Kelima :harga sebagai penentu.
·      Keenam:campur tangan pemerintah minimum
Dampak positif dan Negatif Sistem Ekonomi kapitalis
Pertama:Mendorong aktivitas Ekonomi secara signifikan
Kedua:Persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ke tingkat wajar dan rasional.
Ketiga: Mendorong motivasi pelaku ekonomi mencapai prestasi terbaik.
Terlepas dari semua hal itu,tidak salah jika dianalisa bahwa dibalik kesuksesan itu,ada kerancuan bahkan kontradiktif yang pada hakikatnya menafikan kesuksesan tadi.[2]hal ini tampak pada:
·      Pertama :penumpukan harta,distribusi kekayaan tidak merata
·      Kedua:Individualisme
·      Ketiga:Distorsi pada nilai moral.bahkan seiring dengan perkembangan ekonomi berupa fasilitas dan segala kemudahan teknologi bukan semakin membuat peradaban yang terbangun menjadi lebih baik,tapi semakin menunjukkan paradoks kemajuan ekonomi.
·      Keempat:pertentangan antar kelas misalnya majikan dan buruh
Sistem Ekonomi Islam
Ekonomi Islam bukan wacana baru dalam dunia sosial dan ilmiah. Ekonomi Islam merupakan realitas yang terus menghadirkan kesempurnaan dirinya ditengah-tengah beragamnya sistem sosial dan ekonomi konvensional yang berbasis pada paham materialisme sekuler. Ekonomi Islam  juga merupakan realitas ilmiah yang senantiasa menampakkan jati dirinya di antara konstalasi ilmu-ilmu sosial yang berbasis sekulerisme bahkan atheisme.
Definisi Ekonomi Islam mengalami perbedaan definisi antara ahli satu dengan yang lainnya.
Rumusan M.Nejatullah Siddiqi,bahwa:
Ekonomi Islam adalah:”Pemikir Muslim yang merespon terhadap tantangan ekonomi ekonomi pada masanya.dalam hal ini mereka dibimbing dengan Al-qur’an dan As-sunnah beserta akal dan pengalaman)
Rumusan Syed Nawab heider Naqvi menyebutkan bahwa:
“Ekonomi Islam merupakan representasi perilaku muslim dalam suatu masyarakat muslim tertentu.”
Rumusan M.A.Mannan,bahwa:
“Ekonomi Islam merupakan suatu studi sosial yang mempelajari masalah ekonomi manusia berdasarkan nilai-nilai Islam.”[3]
Ekonomi Islam dalam arti sistem ekonomi merupakan sebuah sistem yang telah terbukti dapat mengantarkan umat manusia kepada falah (kesejahteraan yang sebenarnya). Memang benar bahwa semua sistem ekonomi, baik yang telah terkubur oleh sejarah maupun yang sedang menuai pujian bertujuan untuk mengantarkan kesejahteraan kepada pemeluknya.
Jika kesejahteraan itu dimanefestasikan pada peningkatan income perkapita yang tinggi maka kapitalis modern akan mendapat angka maksimal. Akan tetapi income perkapita yang tinggi bukan satu-satunya komponen pokok yang menyusun arti kesejahteraan. Al falah dalam pengertian Islam mengacu kepada konsep Islam tentang manusia itu sendiri. Dalam Islam esensi manusia ada pada ruhaniahnya. Karena itu seluruh kegiatan duniawi termasuk dalam aspek ekonomi diarahkan tidak saja untuk memenuhi tuntutan fisik jasadiah melainkan juga memenuhi kebutuhan ruhani dimana ruh merupakan esensi manusia.
Konsep ekonomi konvensional tentang  kesejahteraan yang begitu sempit dan gersang menyebabkan diabaikannya aspek ruhani umat manusia. Pola dan proses pembangunan ekonomi diarahkan semata-mata untuk peningkatan income perkapita, konsumsi fisik yang sarat dengan hedonisme dan memompa produk-produk kepasaran tanpa mempertimbangkan dampak negatif bagi kehidupan lain. Seringkali produksi barang dan jasa sebenarnya tidak perlu diproduk dan dipasarkan karena bertentangan fitrah manusia, namun karena alasan-alasan bisnis dan ekonomi, barang dan jasa tersebut tetap diproduksi dan dipasok dipasaran. Akibatnya sudah bisa diduga terjadilah misalokasi sumberdaya alam yang cenderung melanggengkan ketidak adilan, eksploitasi, penjajahan ekonomi dan budaya serta merusak moralitas bangsa dan negara. Inilah kecelakaan dan musibah besar sepanjang sejarah umat manusia, sebagaimana  Al-Qur’an yang menyatakan kepada mereka:
Maka bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa , dan apabila dikatakan kepada mereka : Rukuklah (tunduk pada perintah Allah) niscaya mereka tidak mau rukuk. Kecelekaanlah yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. Maka kepada perkataan apakah sesudah Al-Qur’an ini diturunkan. (QS 77: 47-50)
Pengkristalan pemikiran ekonomi yang berdasarkan syariah tidak bermaksud menafikkan pemahaman dan analisa sistem ekonomi kontemporer, namun berusaha meletakkan pemahaman, koreksi dengan nilai dan etika ekonomi Islam. Dengan tegas ekonomi Islam  menolak sistem pranata bunga yang merupakan urat nadi sistem ekonomi konvensional, karena bertentangan dengan nilai-nilai syariah.  Ekonomi Islam akan senantiasa concern dalam mewujudkan stabilitas ekonomi yang dibangun atas beberapa asumsi yang merupakan hasil analisa ekonomi.
Ekonomi Islam yang dulu pernah memegang peranan penting dalam perekonomian dunia, datang karena tuntutan kesempurnaan Islam itu sendiri, bukan karena karena sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis yang mengandung banyak kelemahan dan ketidak adilan. Islam harus dipeluk secara kaffah dan komprehensif. Islam menuntut kaum muslimin untuk mengaktualisasikan keislamannya dalam segala aspek kehidupan. Dalam kehidupan ekonomi, umat Islam memiliki sistem ekonomi sendiri, dimana garis-garis besarnya telah digambarkan secara utuh dalam Al-Qur’an dan Assunah. Adalah tidak dimungkinkan seorang muslim shalat 5 waktu setiap hari , sementara ia mengkonsumsi arak, narkoba, berjudi dan hanyut dalam spekulasi murni. Begitu juga tidak mungkin seorang muslim untuk melakukan transaksi-transaksi keuangan yang mengandung Maysir, Ghoror , Riba dan batil. Dan segala yang membahayakan dirinya maupun orang lain. (Al-Baqoroh 85).
Ini semua rambu-rambu yang harus ditaati oleh setiap muslim, karena itu munculnya ekonomi Islam lebih merupakan perealisasian dari universalitas Islam itu sendiri. Hanya saja kesadaran menjalankan syariah Islam secara kaffah baru muncul  beberapa dekade tahun ini. Itu sebabnya perkembangan ekonomi Islam terutama dalam dunia pendidikan, perbankan dan lembaga keuangan syariah lainnya baru mulai menggelora beberapa tahun ini.
Asas Perekonomian Islam
            Dalam menjalankan kegiatan ekonomi, Islam memiliki beberapa ketentuan dasar pada  umatnya:
a.   Keadilan
Urusan manusia akan langgeng di dunia ini selama keadilan masih ditegakkan. Adil dalam darah, harta, nasab dan kehormatan. Oleh kare­na itu, negeri yang adil akan tegak sekalipun penduduknya kafir dan tidak mendapat bagian di akhirat, sebaliknya negeri muslim tidak akan tegak jika penuh dengan kezaliman.
b.   Kejujuran
Kejujuran adalah asas semua kebaikan, sedangkan kedustaan adalah asas dan penopang semua kejelekan.
c.    Kesabaran
Sabar dalam melaksanakan amalan yang baik dan meninggalkan semua yang dilarang, termasuk sabar terhadap semua gangguan dan cobaan.
d.   Keberanian
Yang dimaksud di sini bukanlah kekuatan badan, tetapi kuat dan tegarnya hati, termasuk berjihad dengan harta di jalan Allah. (al-Hisbah 106) Salah satu solusi penting yang harus diperhatikan pemerintahan dalam merecovery ekonomi Indonesia adalah penerapan ekonomi syari’ah. Ekonomi syari’ah memiliki komitmen yang kuat pada pengentasan kemiskinan, penegakan keadilan pertumbuhan ekonomi, penghapusan riba, dan pelarangan spekulasi mata uang sehingga menciptakan stabilitas perekonomian.
Untuk ke depannya, pemerintah perlu memberikan perhatian besar kepada sistem ekonomi Islam yang telah terbukti ampuh dan lebih resisten di masa krisis. Sistem ekonomi Islam yang diwakili lembaga perbankan syari’ah telah menunjukkan ketangguhannya bisa bertahan karena ia menggunakan sistem bagi hasil sehingga tidak mengalami negative spread sebagaimana bank-bank konvensional. Bahkan perbankan syariah semakin berkembang di masa-masa yang sangat sulit tersebut.
Selama ini,  sistem ekonomi dan keuangan syari’ah kurang mendapat tempat yang memungkinkannya untuk berkembang. Ekonomi Islam belum menjadi perhatian pemerintah. Sistem ini mempunyai banyak keunggulan untuk diterapkan, Ekonomi Islam bagaikan pohon tumbuhan yang bagus dan potensial, tapi dibiarkan saja, tidak dipupuk dan disiram. Akibatnya, pertumbuhannya sangat lambat, karena kurang mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan pihak-pihak yang berkompeten, seperti Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Industri, BAPENAS, DPR dan Menteri yang terkait lainnya.
Aplikasi ekonomi Islam bukanlah untuk kepentingan ummat Islam saja. Penilaian sektarianisme bagi penerapan ekonomi Islam seperti itu sangat keliru, sebab ekonomi Islam yang konsen pada penegakan prinsip keadilan  dan membawa rahmat untuk semua orang tidak diperuntukkan bagi ummat Islam saja, dan karena itu ekonomi Islam bersifat inklusif.[4]

Gontor, Kampus Siman 14 September 2013

Referensi
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam perspektif Islam, Februari 2004
Umer Chapra, Masa depan ekonomi Islam, Gema Insani Press Jakarta 2001
Mannan,Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Dana Bakti Wakaf
Heri Soedarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ekonisia, UII jogja



[1] Irwan Malik Marpaung,Perbandingan sistem ekonomi kapitalis,Sosialis,dan Islam,Jurnal Ijtihad edisi volume 7 nomor 2,Muharram-Rabiutsani 1434
[2] Ali Sakti,Ekonomi Islam,Jawaban atas kekacauan ekonomi modern,(tanpa kota:paradigma&Aqsa publishing,2007),h.26.
[3] Muhammad,Ekonomi Mikro Dalam perspektif islam ,yogyakarta,februari 2004
[4] Ibid

2 komentar:

  1. Casino de Monte-Carlo, Mexico – Casino de Monte-Carlo, USA - Wooricasinos
    Find out everything about Casino de 샌 브루노 Monte-Carlo including games, you bet promotions, games 트리플 슬롯 and complaints. Get free casino 먹튀 검증 업체 순위 credits pci e 슬롯 when you sign up today!

    BalasHapus
  2. Wynn Resorts, Inc. - Jet Setlists - JT Hub
    JT Hub - Get your Wynn Resorts, Inc. Jobs in New Jersey, PA, CO, 안성 출장샵 CT, IN, MI, NJ & PA, based on job 경기도 출장샵 title, 창원 출장안마 skills, education, 여주 출장샵 and career 원주 출장샵

    BalasHapus